Optimalisasi Kesadaran Masyarakat Mengenai Kesehatan Mental Hari Ini

Oleh : Elvi Diana Putri

*Mahasiswi Psikologi Universitas Medan Area serta Staff BPPK Wilayah VII

Menurut WHO (World Health Organization), sehat adalah kondisi lengkap baik fisik, mental, maupun kesejahteraan sosial. Sedangkan kesehatan mental merupakan sebuah kondisi dimana individu terbebas dari segala bentuk gejala-gejala gangguan  mental. Individu yang secara mental dapat berfungsi secara normal dalam menjalankan hidupnya khususnya saat menyesuaikan diri untuk menghadapi masalah-masalah yang akan ditemui sepanjang hidup seseorang dengan menggunakan kemampuan pengolahan stres.

WHO pada tahun 2008 menjelaskan kriteria orang yang sehat secara mental adalah orang yang dapat melakukan ha-hal berikut:

  • Menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan, meskipun kenyataan itu buruk
  • Merasa bebas secara relative dari ketegangan dan kecemasan
  • Memperoleh kepuasan dari usahanya atau perjuangan hidupnya
  • Merasa lebih puas memberi daripada menerima
  • Berhubungan dengan orang lain secara tolong-menolong dan saling memuaskan
  • Mempunyai daya kasih sayang yang besar
  • Menerima kekecewaan untuk digunakan sebagai pelajaran di kemudian hari
  • Mengarahkan rasa permusuhan pada penyelesaian yang kreatif dan konstruktif

 




Sayangnya di Indonesia sendiri, isu mengenai kesehatan mental masih disampingkan sehingga menyebabkan rapuhnya kondisi mental masyarakat. Masih banyak masyarakat berpikir bahwa sehat secara mental adalah terbebas dari kata “gila”. Itu bukan merupakan pernyataan yang salah, akan tetapi perlu diketahui bahwa sehat secara mental tidak hanya terbatas pada hal tersebut. Tanpa disadari faktanya banyak  orang normal yang sering membuang sampah tidak pada tempatnya, suka menyakiti dan mengganggu orang lain. Apakah dapat dikatakan bahwa mereka sehat secara mental? Bahkan hampir setiap hari kita menyaksikan berbagai perilaku penyimpangan dalam realitas sosial. Seperti menurunnya moral dan tata krama sosial dalam praktik kehidupan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan nilai-nilai agama dan budaya lokal setempat,  sering terlibat dalam berbagai tindakan kekerasan massal dan perilaku yang menyimpang lainnya termasuk penyalahgunaan obat-obatan terlarang.

Beberapa orang yang memiliki kondisi mental buruk justru salah dalam upaya memperbaikinya, kesalahan berpikir yang seringkali terjadi antara lain: Pertama, penduduk kurang mendapatkan informasi yang cukup tentang kesehatan mental. Sebagian masyarakat terutama di pedesaan masih banyak yang memilih pergi ke dukun atau orang pintar. Bagi mereka masih ada pandangan bahwa penyakit jiwa disebabkan oleh gangguan roh jahat. Maka dari itu, dukun dianggap memiliki kemampuan mengusir roh jahat. Kedua, mahalnya biaya untuk berobat merupakan salah satu alasan masyarakat lebih memilih pengobatan tradisional yang biayanya lebih terjangkau. Ketiga, adanya perasaan malu ketika harus berkonsultasi dengan psikolog karena takut dianggap sebagai orang gila.

Kesehatan mental merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan fisik, karena keduanya saling terkait dalam pencapaian kualitas hidup. Dalam hidup, kita memiliki masa-masa dimana kita merasa tertekan, sedih, atau takut. Seringkali perasaan itu hilang sejalan dengan selesainya permasalahan, namun terkadang perasaan itu justru menghantui kita dan malah menjadi masalah yang serius. Setiap individu memiliki cara yang berbeda dalam mengatasi setiap masalah, ada yang bisa dengan mudah untuk bangkit dan ada yang merasa terbebani oleh hal tersebut dalam waktu yang lama.

Untuk tetap menjaga kesehatan mental, ada beberapa cara praktis yang bisa dilakukan, seperti menerima dan menghargai diri sendiri, menjaga hubungan baik,  aktif mengikuti kegiatan, curhat kepada orang lain, berolahraga, melakukan hobi, istirahat yang cukup, dan mengonsumsi makanan dan minuman sehat. Apabila merasa kondisi semakin buruk, jangan malu untuk meminta bantuan atau berkonsultasi dengan psikolog.

 

Optimalisasi Kesadaran Masyarakat Mengenai Kesehatan Mental Hari Ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *