Stop Phubbing, Bangun Rasa Hormat!
Oleh : Indah Gustiani
UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Staff BPPK Wilayah VII

Gadget merupakan suatu perangkat elektronik canggih yang sangat bermanfaat dalam kehidupan. Namun di samping itu terdapat hal negatif yang dapat ditimbulkan oleh gadget, salah satunya yaitu membuat si pengguna lupa waktu. Indonesia merupakan negara dengan popolasi pengguna gadget terbanyak. Hal ini dilansir dari Lembaga Riset Digital Marketing Emarketer yang memperkirakan tahun 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang. Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia menjadi negara dengan pengguna aktif gadget terbesar keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika.

Dewasa ini gadget dianggap penting sehingga segala aktifitas dilibatkan dengan gadget mulai dari dunia pendidikan, periklanan, komunikasi, bahkan dikehidupan sehari-hari hanya untuk sekedar berfoto selfi dan bermain game. Banyak pengguna gadget yang tidak menggunakan gadget dengan baik, sehingga gadget bisa membuat perubahan pada perilaku manusia dari aktif menjadi pasif.

Dengan adanya gadget maka timbulah istilah baru yang disebut phubbing. Istilah phubbing berasal dari kata phone dan snubbing yang diciptakan oleh Alex Haigh, mahasiswa Australia yang bekerja (magang) di perusahaan periklanan terkenal McCann di Australia. Phubbing diartikan sebagai perilaku tidak mengindahkan orang lain, sibuk dengan gadget, kecanduan gadget. Pelaku phubbing disebut phubbers, yakni orang yang terus menerus mengecek email, sosial media, atau chatting menggunakan gadget.

Perilaku phubbing dapat merusak hubungan sosial, contohnya seseorang mengalihkan pandangannya pada gadget saat seseorang tengah berbicara padanya, banyak orang yang sibuk berfoto dan lupa dengan pentingnya waktu kebersamaan dengan orang-orang disekitarnya, ataupun seseorang yang menjadi antisosial karena sibuk bermain game. Ketika phubbing menjelma dalam diri manusia, maka sangat mudah tercipta suatu kehancuran. Hal ini merupakan perilaku yang harus dihindari, salah satunya adalah dengan cara menumbuhkan rasa empati dalam diri agar teciptanya rasa kemanusiaan dan saling menghargai satu sama lain, serta introspeksi diri untuk mengurangi sikap phubbing yang dapat menjauhkan seseorang dengan dunia dan segala isinya.

Stop Phubbing, Bangun Rasa Hormat!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *